Sebelumnya
gue kepengen banget ngopi-ngopi lucu di kawasan SCBD, tepatnya di Blumchen
Coffee buat malem minggu kemaren. Tapi ada insiden nyebelin. Pas nyampe
parkiran Fair Ground, gue tanyain tuh tukang parkirnya, “Pak, ini parkirnya
sebelah mana ya?”, eh terus tukang parkirnya malah buang muka sambil teriak “Tar
dulu Mbak!!”. Dan gue dicuekin. Giliran
mobil Range Rover nih, langsung dilayanin coy. Ngeselin banget, mentang-mentang
kita pake mobil biasa yeh.
Karena
udah kesel, gue yang udah super bad mood malem itu akhirnya diajakin si Badai
buat ngopi di kawasan Senopati. Sampai lah kita di Coffee Institute meskipun
sebelumnya sempet nyasar ke area Black House. Haha..
Ambiance
Coffee
Institute ini terdiri dari 2 lantai, buat yang lantai bawah areanya nggak
begitu luas. Bahkan suasananya juga nggak cozy sama sekali. Malem itu gue sama
Badai milih area lantai 2, tempatnya lebih luas dan cozy. Tapi karena itu malem
minggu, tempat duduknya almost full, dan banyak asep rokok padahal ruangan
ber-AC.
Konsepnya
gue kurang tau sih, tapi kalo boleh menebak, ini seperti konsep semi-garage,
bisa kita lihat dari atap yang tidak ditutp plafon, pemilihan tong bekas
sebagai alas kursi, pintu garasi yang dijadikan dinding, serta aksen batu bata
yang dicat ala pepohonan, memberikan kesan garasi yang ditata ulang sebagai
coffee shop. Overall, nuansanya cukup cozy dan ada games yang bisa kita mainin
bareng temen-temen.
Beverages
Karena
ini coffee shop, kita bahas mulai dari minumannya ya…
Kopi Aceh Gayo : (Rp. 25.000), kopi khas dari Aceh ini punya cita rasa yang unik. Gue bukan
ahli kopi sih, jadi di lidah gue ini kopi rasanya asem kaya ada campuran cuka
dan air cabenya gitu. Acid and lil bit pungent. Rasa asemnya kuat banget.
Jadi kopi
jenis ini nggak cocok buat newbie drinker ya. Buat temen gue si Badai yang
notabene heavy coffee drinker, ini oke banget. Rasanya original dan cara
penyajiannya juga sangat khas, yaitu dengan di press menggunakan teko kecil. Kemudian
hasil pengepresan akan meluap keatas, dan itulah yang dituang ke gelas.
Café au Lait : (Rp. 30.000), nah buat cewek-cewek yang nggak suka kopi hitam, bisa cobain café
au lait. Ini sejenis coffee latte namun tidak menggunakan foam pada
campurannya. Manis dan susunya juga pas, nggak asem sama sekali jadi cocok
di lidah para newbie. Hehe…
Nachos : (Rp. 30.000), dan cemilan malem itu yang kita pilih adalah nachos. Disini nachosnya
diberi topping mozzarella yang lengkap dengan irisan daun bawang! Really love
leek! Selain itu ada juga saus manis seperti saus barbeque yang terdapat
dibawah lapisan keju mozza nya.
Merupakan sensasi tersendiri ketika
menarik satu demi satu kepingan nachos yang garing gurih terdapat pula tarikan
keju mozzarella yang terambil. Yummm..delish delish delish!
Service
Untuk
pelayanan disini bisa dibilang oke. Kebetulan gue sama Badai dateng jam 10.30,
dan itu udah mendekati waktu last order. Si pelayan dengan ramah memberikan
info tersebut. Bahkan gue sama Badai jadi pengunjung terakhir malam itu dan
mereka tetap ramah kok. Good job! Oya ada catatan, kayanya buku menu di Zomato
sama buku menu yang di cafenya langsung rada beda deh.
Counclusion
Harga: Skala 1 – 10 = 7.2 (1 sangat murah & 10 sangat mahal)
Makanan: Skala 1 – 10 = 8 (1 terrify & 10 divine)
Service: Skala 1 – 10= 7.5 (1 worst & 10 Excellent)
Fasilitas: Dine in, wifi, games, rest room
Tempat: Cozy, Semi-garage concept
Cocok untuk: Friends, Couple
Harga: Skala 1 – 10 = 7.2 (1 sangat murah & 10 sangat mahal)
Makanan: Skala 1 – 10 = 8 (1 terrify & 10 divine)
Service: Skala 1 – 10= 7.5 (1 worst & 10 Excellent)
Fasilitas: Dine in, wifi, games, rest room
Tempat: Cozy, Semi-garage concept
Cocok untuk: Friends, Couple
0 comments:
Post a Comment