Halo semua! Akhirnya punya waktu
buat nulis review yang sebenrnya udah berlalu sejak seminggu yang lalu.
Padatnya jam kerja menyita secara utuh waktu dihari weekday. So, kali ini gue
tulis review Zomato Meet Up di ‘warung’ yang unik banget, yaitu Halo Niko!
Terletak di daerah Pasar Minggu,
lokasi Halo Niko! seperti permata yang tersembunyi. Gimana nggak tersembunyi?
Tempatnya berada di parkiran belakang gedung Promenade, Warung Buncit. Jadi
kalo nyari warung Halo Niko!, kita harus nurunin kendaraan ke parkiran bawah
dan agak ke belakang. tapi kondisi lokasi yang kesannya nggak strategis itu
terkalahkan oleh istimewanya hidangan mereka loh! Yuk, langsung kita review.
Ambiance
Mbak Kika dan mas Niko selaku
pemilik tempat makan ini menyebut kalo Halo Niko! Adalah tempat makan berkonsep
warung. Well, bukan warung ala toko kelontong yah, disini konsep warung lebih
terkesan lucu dan memberikan suasana yang homy banget. Feels like home. Kita
bisa liat dari desain interiornya yang langsung ditangani oleh Mbak Kika.
Perempuan berdarah Jawa ini emang kreatif banget memadu-madankan barang-barang
jadul untuk dijadikan hiasan di warungnya. Mulai dari teko jadul yang
digantung, bak sampah anyaman yang dijadikan cup lampu, dll.
Atas desain yang lucu gitu,
warung Halo Niko! Terkesan sangat homy. Pemilihan warna meja dan kursinya juga
disesuaikan dengan konsep, jadi mereka pake bahan kayu yang warnanya pastel
gitu. Ada banyak sudut ruangan yang lucu disini, serta tulisan-tulisan ngawur
yang bikin kita senyum sendiri ketika membacanya.
Oya, Halo Niko! Memiliki 2 area
yang bisa dipake buat ngumpul nih. Ada area Halo Niko! Itu sendiri, yang
tempatnya rada mini. Dan ada area kembang kencur kalo kita pindah ke restoran
samping. Nah, kalo di kembang kencur emang tempatnya lebih luas, biasanya
dipake buat acara seperti ulang tahun, arisan, dll.
Konsep
Warung Halo Niko! Memiliki
konsep yang terpengaruh oleh latar belakang pemiliknya. Mbak Kika yang asli
Jawa dapet jodoh orang Yunani yaitu Niko. Diawal cerita, Mbak Kika ngasih tau
asal muasal nama Halo Niko!. Kenapa namanya Halo Niko! ? Karena pada saat
pertama kali Niko sampai di Indonesia, dia nggak punya temen sama sekali.
Alhasil, supaya semua orang yang datang ke warung bisa menyapa Niko, diberikan
lah nama Halo Niko!
Nah, balik ke konsep, warung ini
menyediakan makanan khas Yunani yang dipadukan dengan cita rasa Jawa. Kepikiran
ya, bikin kuliner Yunani-Jawa? Hehe.. Dan ternyata hasil kreasi kuliner
Yunani-Jawa bisa diterima oleh lidah Indonesia. Gue juga tadinya nggak ngeh
sama sekali makanan Yunani tuh kaya apa? Terus dipadukan pula dengan cita rasa
Jawa. Wah pasti bikin dahi berkerut karena membayangkannya saja nggak ada
gambaran.
Konsep Yunani-Jawa ini nggak
selalu berpadu dalam 1 hidangan. Memang ada beberapa hidangan dimana unsur Jawa
bercampur dengan budaya Yunani. Tapi ada juga yang berdiri sendiri-sendiri.
Yang pasti hidangan super unik ini berhasil merebut perhatian gue buat discover
lebih jauh lagi.
Oya, satu hal yang harus
diketahui di warung ini, kita harus rada sabar nungguin hidangannya mateng.
Soalnya disini semua hidangan dimasak dari awal, jadi bukan seperti restoran
fast food yang semua bahannya tinggal dipanasin, dan bingo! Tinggal makan. Di
Halo Niko!, semua makanannya fresh. Bahkan mereka menanam sebagian bahan
masakan di depan warung mereka sendiri. Dan Niko sebel banget sama makanan yang
dimasak dengan MSG, makanya semua makanan di Halo Niko! nggak ada yang pake MSG
apalagi pengawet yah.
Food
Langsung cuss kita bahas
makanannya. Di Zomato Meet Up Kali ini, menu yang ditawarkan udah ditentuin
dari pihak penyelenggara. Yang pasti, semua menu hari ini merupakan menu unik
dan andalan banget dari Halo Niko! Kita makan di area Kembang Kencur. Pas kita
dateng udah tersedia tuh meja prasmanan yang diatasnya terdapat 4 jenis
hidangan. Nggak Cuma itu, udah ada juga sepiring kue yang disusun diatas meja
dan siap untuk disantap. Serta nggak ketinggalan, bagian minuman disediakan
dengan dispenser, jadi bisa ambil kapan pun kita ngerasa haus. Oya, mereka juga punya mesin coffee maker, dan hidangan kopi yang unik ala Yunani. Bisa dicoba dilain waktu.
Oke, pertama kita bahas dulu
makanan yang ada di meja prasmanan karena memang ini sajian utamanya. Yang
paling kiri adalah Mama Moussaka. Sekilas
keliatan seperti lasagna ya? Iyap, konsepnya emang nyerempet lasagna, tapi
karena ini hidangan Yunani-Jawa, pasti bakalan beda dari hidangan yang lainnya.
Mama Moussaka terdiri dari lapisan beschamel, yaitu adonan tepung yang diolah
untuk menutupi bagian atas hidangan ini. Kemudian isinya ada terong, ubi, serta
cincangan daging. Untuk isinya emang rada unik, kalo dari Yunani asli, posisi
ubi biasanya diisi sama kentang. Supaya ada unsur Jawanya, karbo kentang
diganti sama ubi manis.
Dan hidangan ini menggunakan
edam cheese and parmesan. Kejunya berasaaa banget karena Niko memang
menggunakan banyak keju di beberapa hidangan. Kalo isiannya, kirain gue bakal
rada pedes, ternyata nggak. Seperti halnya bumbu spaghetti, nah rasanya seperti
itu. Cincangan daging dimasak dengan rempah-rempah kemudian dilapisi terong dan
ubi manis. Soooo yummy!
Agak geser ke kanan ada Our Greek Salad. Ini menu yang katanya
sering banget mengecoh para pengunjung. Ya, salad Yunani emang beda dari salad
lainnya yang biasanya menggunakan lettuce. Greek Salad tidak menggunakan
lettuce sama sekali. Yang digunakan adalah tomat, timun, paprika, bawang Bombay
serta potongan buah zaitun. Salad ini juga nggak pake mayones sebagai
dressingnya tetapi menggunakan minyak zaitun serta vinegar yang bikin rasanya
fresh banget. Aneh sih, seorang Shiva bisa nelen sayur. Tapi asli deh, salad
Yunani ini cocok banget dilidah gue. Rasanya seger, nggak asem, dan cacahan
keju feta memberikan cita rasa asin yang pas.
Menu selanjutnya yaitu ubi
goreng. Ini bisa dijadikan sebagai pelengkap dari hidangan Mama Mousaka tadi.
Ubinya di slice agak tebel terus digoreng udah gitu ditaburin lada dan garam.
Cocok nih buat jadi camilan atau makanan pendamping yang memberikan tekstur
crunchy, karena hidangan Mama Mousaka kan teksturnya lembut gitu tuh, jadi
lebih pas kalo dimakan sambil ngunyah ubi ini.
Maincourse selanjutnya ada Souvlaki Chicken. Mungkin sebagian
besar dari kita lebih familiar sama kebab atau mungkin tacos. Ini juga agak
nyerempet tapi tetap beda ya. Souvlaki chicken menggunakan roti pita sebagai
pembungkus isiannya. Kalo isinya, ada daging ayam panggang yang dimasak seperti
daging kebab yang kita kenal. Jadi daging ayam yang digiling, ditempel di besi,
kemudian besinya akan berputar sembari api membakar bagian pinggir daging ayam.
Hasilnya, panggangan ayam sangat crunchy but still juicy. Diiris tipis-tipis
seperti halnya daging kebab, ayam disini enak banget karena permukaannya
sedikiit gosong bikin rasanya unik sekali.
Preparing Souvlaki Chicken
Selain isi ayam, souvlaki
chicken juga menggunakan tomat, ubi, dan saus mayones yang namanya tzatziki.
Niko juga menambahkan taburan bubuk paprika, meskipun rasanya nggak terlalu
pedas, tapi bubuk paprika menambah cita rasa pada daging ayamnya. Me likey!
Oke, itu tadi baru pembahasan
makanan yang ada di meja prasmanan. Kita pindah ke meja makan yang diatasnya
sudah tersedia sepiring kue. Ada menu Banana
Cake. Ini adalah kue pisang dengan taburan choco chip yang teksturnya
bantet seperti muffin but fluffy. Jadi meskipun bantet, kue ini nggak sekeras
muffin, masih lebut dan enak banget kalo dimakan sambil minum teh anget.
Sebelum acara berakhir, Niko
sempet nunjukin sama semua peserta cara membuat Bugatsa, yaitu kue pie ala
Yunani. Nggak usah ngebayangin pie yang selama ini familiar ya, karena ternyata
beda jauh. Pie Yunani bentuknya seperti martabak yang digoreng, bukan berbentuk
pan dengan garis-garis pada pinggirnya. Adonan utama menggunakan tepung dan
mentega. Kemudian untuk fillingnya, Niko menggunakan tepung semolina, gula, dan
air. Gue lupa apakah ada kuning telur yang dipake atau nggak, kayanya sih ada.
Haha…
The dough
Milky Filling
Caranya, adonan utama yang udah
kalis dipipihkan dialas memasak. Jangan lupa buat naburin mentega dan minyak
zaitun supaya nggak lengket di alasnya. Kemudian diisi filling, terus lipat,
goreng deh! Rasanya? Fillingnya unik banget. Kirain gue bakalan kaya isian sus
yang lembut, ternyata tepung semolina bikin teksturnya sedikit crumbling atau
ada gumpalan-gumpalan kecil. Gue lupa juga, ini kan pie susu, lah susunya di
adonanan atau di filling yah? Haha… Yang pasti susunya kerasa banget. Lumeeerrr
setelah digoreng. Toppingnya ada gula halus campur cinnamon, semakin lezat
deeeh.
Nah, itu tadi semuuuuaaa
hidangan pada kesempatan Zomato Meet Up di Halo Niko! Kali ini. Minumannya ada
vanilla lime yang bodohnya lupa gue fotoin. Ini juga unik, jadi campuran jeruk
nipis sama air es yang dikasih cita rasa vanilla. Manis, lembut, dan
menyegarkan. Nggak asem sama sekali loh!
Oke deh, sekian dulu review di
Halo Niko! Bersama Zomato. Nggak rugi banget ikutan komunitas ini. Pulang dari
Halo Niko! Semua peserta dapet bingkisan dari Zomato yang isinya merchandise keren.
Thenks to Shabrina, for inviting me, thanks to Niko and Kika, for the
hospitality, thanks to all Zomato
Foodies, for cheering the day! Are you ready for next meet up? ;)
0 comments:
Post a Comment