Weekend kemaren gue diajakin si Andini buat makan ke Mujigae Resto. Si Okta juga diajakin buat ngeramein suasana. Kita pilih makan di Mujigae yang ada di Mall Kelapa Gading. Siang itu, suasana di restoran super duper rame, untungnya nggak harus waiting untuk dapet tempat duduk. Tapi saking ramenya kita nggak punya pilihan spot buat duduk, ada yang kosong aja Alhamdulillah. Apesnya lagi gue lupa bawa batre kamera jadi foto-fotonya pun cuma ngadalin kamera Hp. Hieehh... Kenapa bisa serame ini? Mari kita buktikan kualitasnya.
Ambiance
Untuk Mujigae yang di kelapa gading ini, tempatnya emang nggak begitu luas. Bahkan gue udah nggak meratiin dengan detail seperti apa dekorasinya karena puadetttnya pengunjung siang itu. Ancur deh, ngeliat orang memenuhi meja aja udah puyeng sendiri.
Gue dan temen-temen gue kedapetan duduk di pojok ruangan. Nggak banyak yang bisa gue paparkan. Yang pasti, Mujigae resto ini menggunakan i-pad sebagai buku menu mereka. Banyak hiburan yang menjadi selling point resto ini. Mulai dari buku menu i-pad nya, ada fasilitas print foto juga dengan cara selfie pake i-pad itu, bisa request lagu k-pop, dan lain-lain. Menarik sih entertainment yang ditawarkan.
Food
Asyiknya pergi rame-rame tuh karena menu yang dipesan bisa beragam. Siang ini, gue memilih Dolsot Bibimbap with Korean Fried Chicken (Rp. 41.819) sebagai menu makan siang. Yak, menu bibimbap ini dilengkapi dengan cincangan daging sapi, irisan mentimun, wortel, sayur ntah apa namanya, dan juga telur mata sapi setengah matang. Makanan bibimbap emang cantik di awal tapi cara makannya adalah dengan mengaduk semua isi mangkuk hingga tercampur rata.
Jangan lupa untuk menuangkan saus khas Korea yang disediakan disitu, sepertinya itu saus gochujang. Rasanya pedas dan sedikit asam. Maklum deh, gue nggak begitu expert sama condiment Korean cuisine. Nah, setelah diaduk rata, baru deh dimakan. Campuran semua lauk dan saus pada bibimbap memang memberikan sensasi tersendiri. Gurihnya, pedasnya, manisnya, semua balance dalam mangkuk hot stone. Tapi gue dan Okta sepakat bahwa makan dengan mangkuk hot stone bikin bête. Iya, bête nungguin dinginnya. Nggak dingin-dingin ampe kenyang sendiri karena nunggin panasnya ilang.
Karena menu ini termasuk Korean fried chicken, jadi ayamnya juga cocok dimakan bareng sama bibimbapnya. Rasa ayam fried chicken ini dominan manis. Sama sih, kaya ayam korea yang ada di Lotteria, sausnya pedas manis tapi yang di Mujigae ini dominan manis. But the boneless chicken never makes me regret, always tasty and easy to eat.
Si Okta juga pesen bibimbap, bedanya dia pake keju. Namanya Cheese Bibimbap Original (Rp. 39.091). ini menu persis banget sama menu yang gue pesen, Cuma dikasih tambahan keju mozzarella dibagian atasnya yang meleleh karena dipanggang. Untuk rasa yang dihasilkan ternyata lumayan berbeda, bukan rasa sih tapi teksturnya yang ketara beda. Keju mozza yang meleleh itu bikin teksturnya lembut nan gemuk. Enak banget ini.
Stau lagi, si Andini nggak makan nasi, doi milih buat mesen Classic Tteoppokki (Rp. 28.182). ini makanan khas Korea yang juga popular di Indonesia. Sajian kue beras yang kenyal nan empuk disajikan dengan topping saus Korea dengan cita rasa pedas gurih dan asam. Rasa sausnya sedikit berbeda dengan saus yang ada di bibimbap gue, punya andini ini lebih asem sedikit. Tapi pedasnya masih ramah di lidah kok, jadi masih enak untuk dinikmati.
Beverages
Di Mujigae resto ini, ada minuman yang cara penyajiannya rada unik. So, gue pesen minuman itu meskipun udah buanyak banget orang ngebahas minuman ini. Namanya Green Tea Sea Salt (Rp. 19.091). jadi ini seperti essence green tea yang dituangkan ke foam serta cream sea salt. Dibagian dasar gelas ada foam susu yang fluffy dan agak plain rasanya. Kemudian yang kuning itu sea salt. Itu krim yang rasanya asin banget, seperti campuran lemon dan garam. Kemudian pas botolnya ditarik, baru deh cairan green teanya bercampur dengan foam susu disitu. Rasanya? Unik. Green tea nya emang jadi nggak dominan karena harus berbagi rasa dengan foam dan sea salt itu tadi.
Minuman yang dipesen Okta juga berbahan dasar green tea, yaitu Matcha Milk Tea and Asuka Bean (Rp. 17.273). ekspektasi gue sih rasa green tea dan kacang merahnya bakalan balance, ternyata kacang merahnya kurang banyak jadi rada kalah sama matcha milk tea nya. Tapi overall, buat yang suka green tea, mungkin bakal ngasih nilai 7 untuk minuman ini. Karena sensasi green tea yang pahit rada ketutup sama milk teanya, but still yummy to empty the glass.
Kalo Dini mesen nuansa yang agak beda, yaitu Jeju Orange Tea Rp. 16.364). minuman ini sih mirip lemon tea gitu yah, asem-asem seger campuran citrus dan teh. Begitu aja sensasinya.
Service
Kalo soal pelayanan gue nggak banyak bisa menilai karena pekerjaan mereka sangat terbantu dengan adanya i-pad disetiap meja. Jadi tugas mereka hanya mengantar pesanan saja. Tapi lumayan bagus juga karena mereka mau ngajarin pengunjung untuk menggunakan fasilitas mujigae instagram picture printer. Overall, lumayan bagus deh. Kerjanya cepet juga meskipun kondisi sedang ramai. Good job. Makan kesini terbukti menyenangkan, harga murah, rasa enak, makanan unik, hiburan menarik, tempat oke, well what a nice lunch!
Counclusion
Harga: Skala 1 – 10 = 6 (1 sangat murah & 10 sangat mahal)
Makanan: Skala 1 – 10 = 8 (1 terrify & 10 divine)
Service: Skala 1 – 10= 7 (1 worst & 10 Excellent)
Fasilitas: Dine in, unique entertainment facilities
Tempat: Casual
Cocok untuk: Friends, Family, Couple
0 comments:
Post a Comment