Powered by Blogger.

Mie Jomen

Ada tempat makan asyik nih di deket rumah. Oya sebelumnya, saya mau bahas soal proyek Support Neighborhood Culinary Bussiness. Jadi semacam proyek kecil-kecil yang ingin saya jalani untuk sekedar memperkenalkan bisnis kuliner di sekitar rumah saya dengan cara menulis di blog. Harapannya tentu saja agar kedai makan mereka bisa lebih dikenal lagi. Hehe..

Kali ini, saya nyoba makan di Mie Jomen Buaran. Mie Jomen ini kepanjangan dari Bakmie Ijo Kebumen. Cabangnya juga ada di beberapa tempat lain, bahkan di Klender sendiri yang saya tahu ada 2, yaitu di dekat rumah susun perumnas Klender, sama di Buaran.


Kedai Mie Jomen sendiri sangat unik, karena menggunakan koran bekas sebagai wallpapernya. Memberikan kesan nyentrik tetapi tetap rapi, tidak usang. Semua peralatan didominasi oleh warna hijau karena konsepnya memang mie hijau. Tapi selain mie hijau, mereka juga nyediain mie kuning dan juga mie ramen. 


Menunya sendiri terdiri dari beberapa paket. Paketnya dinamai Jomen 1 hingga 5. Harganya rata-rata dibawah 20 ribu, tapi kalo mau pake berbagai tambahan juga bisa, tinggal nambah harga aja. Ada beberapa pelengkap yang bisa dipilih. Seperti telur hitam, ceker, jamur, pangsit rebus, bakso, dan yang paling yahud banget dada ayam fillet. Saya udah nyobain sebagian, yang paling enak itu ya Jomen Spesial, karena pake dada ayam fillet yang sudah dibumbui. Lebih spesial lagi kalo pake tambahan jamur, pangsit, dan bakso. Atau mau komplit sekalian juga bisa. Hehe.. Dijamin bakal kenyang bego deh makannya. haha..

Tapi kali ini saya lagi pengen makan telur, jadi saya pesan paket Jomen 4 yang pelengkapnya pake telur hitam rebus. Kalo soal rasa, semua jenis paket sama kok, sama-sama enak. Ada cincangan daging ayamnya juga yang bikin makin gurih. Mie ijonya sih standar seperti mie biasa, tidak terasa sayuran atau tambahan lainnya. 


Untuk mie Jomen 4 ini, dibanderol dengan harga 15 ribu 500 rupiah aja. Mungkin besok-besok kalo saya kesini lagi saya bakal mesen yang paket spesial, dan akan saya update lagi di postingan ini. Selamat makan!

Updated


Mie Jomen Katsu Lada Hitam ( Rp. 17.000)

Menu




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Neo Raja Laut Resto

Masih postingan tentang kuliner dari Pulau Bangka nih. Kali ini mau bahas salah satu restoran seafood yang udah legendaris banget di Bangka. Namanya Neo Raja Laut Seafood. Lokasinya emang terpencil, bahkan deket sama kuburan Cina. Tapi kalo main ke Sungailiat, tanya saja dengan penduduk sekitar atau kalo pake jasa tour guide, mereka pasti bisa mengantar ke restoran ini. Cuma ada 1 peraturan yang harus dipatuhi: Siapin duit yang banyak! Karena harganya mahal bingiiits cyyiin...




Yuk, kita mulai dari menu utamanya ya.. Sebagai restoran seafood, otomatis kita harus nyobain olahan paling eksotisnya dong, yaitu kepiting!!. Nah, kali ini saya mesen kepiting saos padang nih. Porsinya gede banget, 2 kepiting besar! Harganya? 280 ribu nih. Rasanya? Udah lah ya, nggak usah dibahas, kalo nggak enak bakar aja restoran ini. Hahaha...





Selain nyobain kepitingnya yang super maknyuuus karena dagingnya tebel, kami juga memesan udang galah saos madu. Yang ini harganya 60 ribu per porsi. Saya udangnya dikit banget, kayanya sepiring cuma isi 6 - 7 udang doang. It means 1 udang sekitar 10 ribu yaa.. Saos madunya mirip saos asem manis nih, lengkap dengan irisan bawang bombay. Pedes-pedes manis, sedangkan rasa madunya justru kalah sama rasa sausnya. Tapi kalo buat udangnya, top banget, puas makan udangnya gede begini. Hehe..


Selain 2 menu diatas, ada lagi menu ikan kerapu lempah kuning. Yang ini saya nggak nyobain karena saya kurang selera sama olahan lempah. Terus untuk sayurannya, kita mesen cap jay. Disini cap jaynya rada unik karena make timun? Jujur aja ini kurang cocok, cap jay kok pake timun? Tapi rasanya ya standar capjay sih, harganya 30 ribu.


Nah, setelah kenyang makan seafood, kami sekeluarga mesen jus buah naga. Karena buah naga dipercaya dapat menurunkan kadar kolestrol dari makanan seafood yang kita konsumsi. Disini, harga segelas jus buah naga nan segar ini adalah 20 ribu. Tapi kentel banget, manisnya pas, dan yang pasti menyegarkan.



Restoran Neo Raja Laut ini memiliki cabang juga di Pangkal Pinang. Jadi, selamat berpesta seafood yaa..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Oleh-oleh Khas Bangka

Wisata kulinernya sudah dibahas, nah apa aja nih oleh-oleh khas Bangka yang bisa dijadikan buah tangan? Ada banyak banget! Kalo kita pergi ke toko oleh-oleh khas Bangka di sekitar pasar Mambo, disana kita bisa memilih aneka kemplang. Saya sarankan untuk bertanya dulu ke beberapa toko agar bisa membandingkan harga. Karena sering kali, dengan barang yang sama ternyata harga di setiap toko malah berbeda.


Untuk kali ini, saya beli beberapa jenis kemplang hasil laut nih. Karena Pulau Bangka memang dikelilingi oleh lautan, jadi kulinernya pun didominasi dengan aneka seafood, tidak terkecuali juga dengan oleh-olehnya. Saya beli kemplang ikan tenggiri, kemplang udang, stik cumi, kricu, kemplang keriting, dan selain aneka kemplang tadi, masih ada jenis yang lain juga. Misalnya rusip, yaitu fermentasi ikan yang biasanya jadi pelengkap makanan. Ada juga terasi, asinan, juga sahang atau lada. 

Nggak cuma yang asin aja, aneka kue Bangka juga enak buat dijadiin oleh-oleh. Seperti Bolu Kojo, yang terbuah dari telur, santan, dan gula. Kalo kue keringnya ada kue rintak, kue sagon, kue satu, dan masih banyak lagi. Jadi, mau bawa oleh-oleh apa nih dari Bangka? Selamat berbelanja...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Wisata Kuliner Bangka

Hello semuanya. Selamat Hari Raya Idhul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Tahun ini saya melengkapi lebaran dengan mudik ke pulau Bangka Belitung, kampung halaman ibu saya. Nah, mungkin pulau Bangka tidak sepopuler pulau pariwisata lainnya seperti Bali. Belum begitu banyak pula yang membahas apa saja kuliner khas pulau Bangka serta oleh-oleh yang menarik untuk dijadikan buah tangan.

Jadi kali ini, saya mau bahas kuliner Bangka apa saja yang menarik untuk dicoba, karena umumnya kuliner Bangka cukup sulit kita temui di kota lain. Makanya kalo pergi kesana jangan sia-siakan kesempatan untuk mencicipi aneka kulinernya.

1. Mie Koba
Yang pertama mau saya bahas adalah mie koba. Yes, mie koba ini adalah salah satu kuliner Bangka yang mungkin lumayan jarang kita dengar ya. Jadi mie ini menggunakan mie kuning sebagai karbohidratnya. Terus kalo untuk kuah, yang digunakan adalah kaldu ikan sehingga rasanya gurih asin namun tidak amis. Dilengkapi dengan irisan telur rebus, bawang goreng, dan irisan seledri, membuat mie koba semakin lezat untuk disantap. Kalo lagi main ke Bangka, mie koba ini bisa dibeli di restoran Mie koba Iskandar, Sungailiat.



2. Model
Apa? Model? Yang biasanya di catwalk itu? Oh, bukaaan. Model yang ini sih enak buat dimakan. Selain di Bangka, model juga bisa ditemui di Palembang. Model adalah pempek rebus yang menggunakan tahu sebagai tambahannya. Disajikan dengan kuah bening yang hangat, kemudian tidak lupa ditambahakan dengan bihun, bawang goreng, dan ada jamur kupingnya. Di Singailiat, makan pempek model ini bisa ditemui dengan mudah, salah satunya ada di Pasar Mambo.



3. Tew Fu Sui
Pulau Bangka memang cukup banyak dihuni oleh keturunan orang Tionghoa, oleh karena itu, kulinernya juga mendapat pengaruh dari budaya Tionghoa, begitu pula dengan pemberian namanya. Untuk tew fu sui, tew fu itu sendiri artinya adalah tahu. Ada bermacam-maca olahan tahu (tew fu) yang bisa kita nikmati selama di Bangka. Kalo lagi mampir ke pasar Mambo, cobain tew fu sui atau air tahu. Rasanya mirip susu kedelai tetapi tidak terlalu terasa kacangnya, jadi lebih soft. Selain tew fu sui, ada juga tew fu fah atau kembang tahu yang bisa dibeli di Cafe Tenda Merah. Untuk cemilan gurihnya, bisa coba tew fu caw atau tahu pong yang dimakan dengan saus bumbu kacang.



4. Rujak Mie
Di Bangka, yang namanya rujak bukan dari buah-buahan seperti yang kita kenal di Jakarta. Rujak mie khas Bangka menggunakan cuka sebagai kuahnya. Isiannya macam-macam, biasanya disajikan terpisah antar setiap komponennya. Ada bihun, mie kuning, tahu goreng, pempek ikan lincis, bawang goreng, seledri, dan kemplang ikan. Nah, setiap komponen itu disajikan terpisah. kita bisa memilih mau pakai apa saja, atau dicampur semua juga boleh. Kalo saya, biasanya dicampur semua kecuali seledri, karena saya nggak suka seledri. Rujak mie banyak di jual di warung makan tradisional yang juga menjual pempek atau bakwan. Oya, FYI, pempek khas Bangka memang sedikit berbeda dengan pempek Palembang. Di Palembang, pempeknya warna putih karena menggunakan ikan tenggiri, sedangkan di Bangka pempeknya berwarna hitam karena menggunakan ikan lincis.



5. Pantiaw
Ada yang suka dengan kwetiaw? Nah, pantiaw mungkin masih kaka adik sama kwetiaw nih. Teksturnya kenyal dan tebal. Warnanya juga putih seperti kwetiaw, hanya beda teksturnya saja. Di Bangka, pantiaw disajikan dengan daun mangkok atau disebut cap. Kita bisa ambil 1 atau lebih cap, dan setiap cap berisi pantiaw, bumbu ikan halus, tauge, seledri, dan bawang goreng. Kemudian dicampur dengan air hangat, nantinya bumbu ikan halus itu akan larut dengan air hangat yang kita campurkan. Pantiaw siap dinikmati deh. Tapi kalo tidak suka dengan tekstur kenyal-tebal, bisa diganti dengan mie kuning.

Pantiaw

Mie Kuning


6. Es Kacang Merah
Kalo pergi ke Bangka, cobain juga nih es kacang merahnya. Es kacang merah di Bangka, dan juga Palembang rasanya rada beda loh, karena kacangnya lembut dan manisnya ngeresep banget. Kalo di Sungailiat, es kacang merah bisa ditemui di Warung Roti Bakar Tung Tau, dekat pasar Mambo.



7. Warung Kopi Legendaris, Tung Tau
Karena tadi ngebahas es kacang merah yang ada di Tung Tau, saya mau mengajak Anda untuk fokus sejenak di salah satu warung kopi legendaris di Bangka, namanya Tung Tau. Warung kopi ini sudah berdiri sejak 1938 dengan menu andalannya adalah kopi hitam atau kopi O serta sajian roti bakar. Warung Tung Tau masih eksis hingga saat ini dengan tetap mempertahankan menu kopi dan roti bakarnya, meskipun sekarang ada banyak tambahan menu lainnya.




Daftar Menu Tung Tau

Malem ini, saya pesen cemilan aja nih di Tung Tau. Karena menu andalannya adalah roti bakar, saya mesen roti bakar telur yang harganya 12 ribu per porsi. Roti bakar telur di Tung Tau menggunakan telur ayam kampung yang di rebus, saya request telurnya setengah mateng. Kalo soal rasa sebenrnya sih standar aja, rasa asin didominasi dari mentega, tapi telur setengah matengnya bikin ketagihan. Meleleh di mulut, mateb. Kalo kurang asin, bisa ditambah lada dan garam yang sudah ada diatas meja.


Untuk minumnya, karena saya nggak terlalu suka kopi hitam, saya mesen teh tarik. Sayang banget teh tarik ultra manis...




Terus ini adalah es kacang merah yang saya beli di Tung Tau..


Oke, itu tadi kalo mau nyemil di Tung Tau. Makanan beratnya juga ada, seperti nasi/mie/bihun/kwetiaw goreng, bubur ayam dan ikan, ayam goreng, gado-gado dan lain-lain. Saran saya, kalo mau ke Tung Tau lebih enak malam hari, suasananya lebih pas buat nongkrong karena suasananya yang klasik dan kuno. Warung ini buka 24 jam.

Suasana Tung Tau



Nah, itu dulu deh, bahasan kuliner khas Bangkanya. Sebenarnya masih banyak loh kuliner Bangka yang harus di explore. Ini baru di Sungailiat, belum yang di Pangkal Pinang, Belinyu, dan Belitung. Selamat berwisata kuliner ya...






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS