Powered by Blogger.

Wisata Kuliner Bangka

Hello semuanya. Selamat Hari Raya Idhul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Tahun ini saya melengkapi lebaran dengan mudik ke pulau Bangka Belitung, kampung halaman ibu saya. Nah, mungkin pulau Bangka tidak sepopuler pulau pariwisata lainnya seperti Bali. Belum begitu banyak pula yang membahas apa saja kuliner khas pulau Bangka serta oleh-oleh yang menarik untuk dijadikan buah tangan.

Jadi kali ini, saya mau bahas kuliner Bangka apa saja yang menarik untuk dicoba, karena umumnya kuliner Bangka cukup sulit kita temui di kota lain. Makanya kalo pergi kesana jangan sia-siakan kesempatan untuk mencicipi aneka kulinernya.

1. Mie Koba
Yang pertama mau saya bahas adalah mie koba. Yes, mie koba ini adalah salah satu kuliner Bangka yang mungkin lumayan jarang kita dengar ya. Jadi mie ini menggunakan mie kuning sebagai karbohidratnya. Terus kalo untuk kuah, yang digunakan adalah kaldu ikan sehingga rasanya gurih asin namun tidak amis. Dilengkapi dengan irisan telur rebus, bawang goreng, dan irisan seledri, membuat mie koba semakin lezat untuk disantap. Kalo lagi main ke Bangka, mie koba ini bisa dibeli di restoran Mie koba Iskandar, Sungailiat.



2. Model
Apa? Model? Yang biasanya di catwalk itu? Oh, bukaaan. Model yang ini sih enak buat dimakan. Selain di Bangka, model juga bisa ditemui di Palembang. Model adalah pempek rebus yang menggunakan tahu sebagai tambahannya. Disajikan dengan kuah bening yang hangat, kemudian tidak lupa ditambahakan dengan bihun, bawang goreng, dan ada jamur kupingnya. Di Singailiat, makan pempek model ini bisa ditemui dengan mudah, salah satunya ada di Pasar Mambo.



3. Tew Fu Sui
Pulau Bangka memang cukup banyak dihuni oleh keturunan orang Tionghoa, oleh karena itu, kulinernya juga mendapat pengaruh dari budaya Tionghoa, begitu pula dengan pemberian namanya. Untuk tew fu sui, tew fu itu sendiri artinya adalah tahu. Ada bermacam-maca olahan tahu (tew fu) yang bisa kita nikmati selama di Bangka. Kalo lagi mampir ke pasar Mambo, cobain tew fu sui atau air tahu. Rasanya mirip susu kedelai tetapi tidak terlalu terasa kacangnya, jadi lebih soft. Selain tew fu sui, ada juga tew fu fah atau kembang tahu yang bisa dibeli di Cafe Tenda Merah. Untuk cemilan gurihnya, bisa coba tew fu caw atau tahu pong yang dimakan dengan saus bumbu kacang.



4. Rujak Mie
Di Bangka, yang namanya rujak bukan dari buah-buahan seperti yang kita kenal di Jakarta. Rujak mie khas Bangka menggunakan cuka sebagai kuahnya. Isiannya macam-macam, biasanya disajikan terpisah antar setiap komponennya. Ada bihun, mie kuning, tahu goreng, pempek ikan lincis, bawang goreng, seledri, dan kemplang ikan. Nah, setiap komponen itu disajikan terpisah. kita bisa memilih mau pakai apa saja, atau dicampur semua juga boleh. Kalo saya, biasanya dicampur semua kecuali seledri, karena saya nggak suka seledri. Rujak mie banyak di jual di warung makan tradisional yang juga menjual pempek atau bakwan. Oya, FYI, pempek khas Bangka memang sedikit berbeda dengan pempek Palembang. Di Palembang, pempeknya warna putih karena menggunakan ikan tenggiri, sedangkan di Bangka pempeknya berwarna hitam karena menggunakan ikan lincis.



5. Pantiaw
Ada yang suka dengan kwetiaw? Nah, pantiaw mungkin masih kaka adik sama kwetiaw nih. Teksturnya kenyal dan tebal. Warnanya juga putih seperti kwetiaw, hanya beda teksturnya saja. Di Bangka, pantiaw disajikan dengan daun mangkok atau disebut cap. Kita bisa ambil 1 atau lebih cap, dan setiap cap berisi pantiaw, bumbu ikan halus, tauge, seledri, dan bawang goreng. Kemudian dicampur dengan air hangat, nantinya bumbu ikan halus itu akan larut dengan air hangat yang kita campurkan. Pantiaw siap dinikmati deh. Tapi kalo tidak suka dengan tekstur kenyal-tebal, bisa diganti dengan mie kuning.

Pantiaw

Mie Kuning


6. Es Kacang Merah
Kalo pergi ke Bangka, cobain juga nih es kacang merahnya. Es kacang merah di Bangka, dan juga Palembang rasanya rada beda loh, karena kacangnya lembut dan manisnya ngeresep banget. Kalo di Sungailiat, es kacang merah bisa ditemui di Warung Roti Bakar Tung Tau, dekat pasar Mambo.



7. Warung Kopi Legendaris, Tung Tau
Karena tadi ngebahas es kacang merah yang ada di Tung Tau, saya mau mengajak Anda untuk fokus sejenak di salah satu warung kopi legendaris di Bangka, namanya Tung Tau. Warung kopi ini sudah berdiri sejak 1938 dengan menu andalannya adalah kopi hitam atau kopi O serta sajian roti bakar. Warung Tung Tau masih eksis hingga saat ini dengan tetap mempertahankan menu kopi dan roti bakarnya, meskipun sekarang ada banyak tambahan menu lainnya.




Daftar Menu Tung Tau

Malem ini, saya pesen cemilan aja nih di Tung Tau. Karena menu andalannya adalah roti bakar, saya mesen roti bakar telur yang harganya 12 ribu per porsi. Roti bakar telur di Tung Tau menggunakan telur ayam kampung yang di rebus, saya request telurnya setengah mateng. Kalo soal rasa sebenrnya sih standar aja, rasa asin didominasi dari mentega, tapi telur setengah matengnya bikin ketagihan. Meleleh di mulut, mateb. Kalo kurang asin, bisa ditambah lada dan garam yang sudah ada diatas meja.


Untuk minumnya, karena saya nggak terlalu suka kopi hitam, saya mesen teh tarik. Sayang banget teh tarik ultra manis...




Terus ini adalah es kacang merah yang saya beli di Tung Tau..


Oke, itu tadi kalo mau nyemil di Tung Tau. Makanan beratnya juga ada, seperti nasi/mie/bihun/kwetiaw goreng, bubur ayam dan ikan, ayam goreng, gado-gado dan lain-lain. Saran saya, kalo mau ke Tung Tau lebih enak malam hari, suasananya lebih pas buat nongkrong karena suasananya yang klasik dan kuno. Warung ini buka 24 jam.

Suasana Tung Tau



Nah, itu dulu deh, bahasan kuliner khas Bangkanya. Sebenarnya masih banyak loh kuliner Bangka yang harus di explore. Ini baru di Sungailiat, belum yang di Pangkal Pinang, Belinyu, dan Belitung. Selamat berwisata kuliner ya...






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

Papoyz said...

Bangka mantap!

Post a Comment