Powered by Blogger.

Martabak Factory


                Tadinya nggak ada rencana kesini. Tapi malem itu gue dan temen-temen udah semaput duluan nyari jajanan malem sampe keliling Jakarta nggak ketemu yang oke. Akhirnya kita milih makan di area Tebet karena searah sama jalan pulang. Dari hasil browsing, nemu deh kalo Martabak Factory masih buka sampe jam 2 pagi (well, kita dateng kesitu jam 12an lewat loh).

Ambiance
                Kedai martabak factory ini terbilang mungil yah. Dari luar nggak begitu eye catchy sih, tapi pelangnya keliatan jelas, jadi lumayan gampang nyarinya. Yang rada susah tuh parkirannya bok. Kalo parkir motor iya gampang, kalo bawa mobil ribet, ujung-ujungnya parkir di depan gang gitu gueh.


                Masuk ke dalem, kita akan disambut dengan desain vintage yang colorful. Rada lucu ya, vintage tapi colorful. Iya, ada banyak pajangan ala ala vintage disini. Mereka juga mengkreasikan kursi dengan barang bekas, seperti tong besi yang dicat warna warni, serta ban bekas yang juga dicat warna-warni. Overall, desainnya lumayan menarik. Tapi nggak cozy, karena kursinya nggak memberikan kenyamanan untuk senderan. Jadi nongkrongnya rada gak enak.

Food
                Sesuai dengan signature andalan disini, kita berempat mesen 4 jenis martabak dengan topping berbeda. Tapi kita mesen martabak manis semua nih, nggak ada yang makan martabak asin. Jadi langsung kita bahas ya..

Martabak Manis Choco Lover : (Rp. 13.000), ini martabak pesenan gue. Toppingnya macem-macem loh, ada yang pake oreo crumble, parutan keju, sama kacang sangrai. Jadi martabak choco lover ini lapisan awalnya adalah meses coklat yang lumayan tebel, baru deh dikasih lapisan topping kedua yang ada 3 jenis tadi. Menurut gue paling enak yang bagian kacang sangrai, karena rasanya nggak nabrak. Mesesnya manis, kacangnya gurih, jadi saling melengkapi. Kalo topping yang lain manisnya terlalu berlebihan.


Martabak Manis Choco Banana : (Rp. 13.000), kalo yang ini pesenannya si Okta. Pisangnya dimasak dengan caramel baru kemudian dituang ke atas martabak. Lagi-lagi ada taburan meses coklat yang melimpah, alhasil jadi kemanisan. Mesesnya manis, pisangnya manis, pake caramel pula. Si Okta ampe ngilu giginya. Haha…


Martabak Manis Cheese Oreo : (Rp. 15.000), martabak pesenannya Hamdan ini pake taburan oreo sebagai toppingnya. Gue lupa apakah kejunya banyak atau nggak, yang pasti oreo crumble nya dominan banget. Yang ini lumayan pas deh, kejunya asin oreonya manis. Tapi topping yang berlebihan menurut gue malah bikin eneg deh.


Martabak Manis Choco Cheese : (Rp. 13.000), sesederhana orang yang mesen yaitu Bagus, nih martabak juga sederhana saja sih. Cuma dikasih taburan meses coklat dan keju. Nggak begitu special, dan lagi-lagi menurut gue, jumlah meses coklat yang berlebihan justru bikin gigi ngilu. Iya, giginya bagus juga ngilu gara-gara kemanisan. Haha…



Beverages

Milo Dinosaurus : (Rp. 20.000), minuman yang bikin si Okta kecewa. Kirain gelasnya gede ternyata rampiiing seperti bodi akuh. Hahaha… Dan kayanya kebanyakan es batu sih, coba es batunya dikit, milonya lebih kerasa deh.



Frappe Oreo : (Rp. 20.000), minuman pesenannya Hamdan nih. Gue nyicip dikit dan menurut gue lumayan enak kok. Rasa kopinya cenderung pahit berpadu dengan oreo yang manis. Asli deh, rasa makanan yang kontras tuh emang hampir selalu enak. Kaya minuman ini, pahit ketemu manis = enak.




Overall, makan disini sebenernya asik-asik ajah, apalagi buat ngemil disaat tengah malam. Ada beberapa games juga yang disediakan seperti UNO, kartu remi, dll. Jadi bisa ngemil sambil main games bareng temen. Pelayanan juga bagus, standar sih. Pokoknya martabak factory bisa jadi pilihan kalo pengen makan manis ditengah malam.

Counclusion

Harga: Skala 1 – 10 = 4 (1 sangat murah & 10 sangat mahal)
Makanan: Skala 1 – 10 = 6.5 (1 terrify & 10 divine)
Service: Skala 1 – 10= 6.5 (1 worst & 10 Excellent)
Fasilitas: Dine in, games
Tempat: Casual, vintage shop
Cocok untuk: Friends

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment