Powered by Blogger.

Zenbu House of Mozaru


                Akhirnya kesampean juga buat makan kesini. Gue baca tentang restoran ini dari detikfood dan sekarang gue datengin beneran bareng bokap, nyokap, dan adek. Zenbu ini restoran Jepang yang menu specialnya adalah mozaru, seperti nasi panggang yang diatasnya pake topping keju mozzarella. Gimana rasa makanan lainnya? Yuk langsung kita review ya…



Ambiance
                Outlet Zenbu yang ada di Kota Kasablanca ini terletak di lantai upper ground, area Food Society. Dari luar, kita bisa lihat aksen kayu-kayu hitam dengan pencahayaan kuning yang bikin resto ini terlihat warm. Ada beberapa row yang bisa jadi spot buat makan. Yang paling sering penuh tuh bagian tengah karena emang disini yang paling enak. Bentuk kursinya seperti dipagari oleh bingkai-bingkai kayu sehingga memberikan privasi dibandingkan spot-spot lainnya yang tidak dipagari. Tapi siang itu gue gak dapet kursi yang bagian tengah, gappa deh. Sama-sama nyaman kok.





Food
                Sebagai restoran yang mengandalkan menu Mozaru, tentunya siang itu gue juga mesen mozaru. Lebih tepatnya Ochank sih yang mesen. Apa sih mozaru? Buat yang doyan nasi panggang keju, pasti bakal tergila-gila sama mozarunya zenbu. Yap, jadi mozaru adalah sajian nasi panggang bertopping keju mozarela yang melimpah dengan aneka pilihan isian. Kita bisa milih nasi curry atau butter rice sebagai carbonya, ada juga pilihan spaghetti. Untuk proteinnya, kita juga punya banyak pilihan mulai dari ayam, gindara, hingga unagi. Jangan lupa untuk menentukan sausnya, mau tomat, butter, atau dynamite.
                Siang itu, si Ochank mesen Large Chicken Mozaru with Butter Rice and Dynamite Sauce (Rp. 79.000). menu yang large ini cocok banget buat yang kapasitas perutnya lumayan gede. Soalnya yang ukuran regular nggak terlalu besar, mendingan langsung pesen yang large. Dengan catatat, kalian gak boleh cepet eneg ya sama keju, karena kejunya bener-bener melimpah banget nih.


                Dari segi rasa, menu chicken mozaru ini yang dominan adalah keju dan butter rice nya. Daging ayamnya cukup banyak dan juicy. Butter rice nya juga enak banget, gurihnya pas meskipun bertemu sama keju yang juga udah asin. Untuk dynamite sauce, kirain bakalan pedes banget, dan ternyata nggak, mungkin kalah sama rasa kejunya yang berlimpah itu. Dengan menu yang bergelimangan keju ini, dijamin bakalan kenyang banget deh. Rasanya lezaaaat abisss..
                Kalo gue siang itu mesen Gindara Omurice (Rp. 70.000). untuk omurice, kita juga dikasih pilihan mau nasi shoyu, nasi tomat, atau nasi kari. Gue milih nasi shoyu supaya nuansa Jepangnya lebih kentel. Jadi omurice ini adalah nasi goreng Jepang yang dilapisi oleh omelet kemudian disiram kuah curry kental dan ditambahkan ikan gindara sebagai proteinnya.


                Dari lapisan yang paling luar, ada omelet setengah mateng yang super lembut and blend perfectly in my mouth. Lembut banget meskipun rasanya hambar, karena makanannya pake nasi shoyu jadi memang lebih baik kalau omeletnya hambar. Untuk nasi shoyu, ini nasi goreng yang rasa asinnya pas banget. Shoyu memang kecap Jepang yang juga biasa digunakan di sajian ramen dan memberikan cita rasa asin. Terus kuah currynya juga enak. Rempah-rempahnya nggak terlalu tajam sehingga nggak bikin lidah mati rasa. Pedasnya sopan dan kekentalannya juga pas. Ikan gindaranya digoreng tepung, luarnya crunchy dalemnya juicy. Dagingnya juga padat, nggak kopong seperti sajian tepung lainnya.


                Untuk bokap sama nyokap, mereka pesen menu yang serupa yaitu teppanyaki set. Menu ini belum termasuk nasi ya, jadi kalau mau pake nasi aka nada tambahan charge. Nyokap mesen Gindara Teppanyaki with Black Pepper Sauce (Rp. 75.000). Menu ini akan hadir dengan alas hot stone persegi yang diatasnya tersusun sajian mulai dari sayur hingga protein. Sayur yang digunakan sekilas mirip sajian pecel Indonesia ya. Karena gue gak doyan sayur, gue Cuma bisa nebak nih, kalo daun yang digunakan sebagai sayur adalah kenikir, terus ada tauge dan jagung pipil. Geser ke sebalahnya ada telur mata sapi yang dimasak setengah matang. Ada juga irisan jamur kancing yang udah ditumis hingga layu. Dan tentu saja ada daging ikan gindara yang difillet dan dipanggang. Untuk menu ini, akan ada saus black pepper yang bisa disiram ketika akan disantap. Rasa blackpapernya nggak terlalu pedas, justru cenderung gurih dan manis meskipun lada hitamnya tetap terasa. Irisan gindaranya juicy banget, karena nggak digoreng tepung sehingga lebih terasa manis daging ikannya.


                Untuk menu selanjutnya ada Seafood Teppanyaki with Gomatare Sauce (Rp. 79.000). menu ini memiliki susunan yang sama dengan menu sebelumnya. Yang membedakan adalah pilihan proteinnya yang lebih beragam, yaitu udang windu, ikan gindara, dan cumi-cumi juga ada kalo nggak salah. Rada lupa deh. Haha.. udah gitu, sajian ini nggak dikasih saus tambahan black pepper, tetapi menggunakan saus yang udah dituang sama chefnya yaitu saus gomatare. Dari hasil kepo, gomatare ini ternyata saus dari olahan biji wijen. Rasanya gurih manis mirip saus barbeque tetapi ada rasa kacangnya (mungkin karena memakai wijen). Menu ini jadi unik karena suasnya serta hidangan protein dari laut yang bikin makin istimewa.


                Seperti yang gue bilang sebelumnya, menu teppanyaki set belum termasuk nasi putih. Jadi kalo nambah nasi, kita bakal kena charge Rp. 20.000, itu termasuk semangkuk miso soup. Untuk miso soupnya sendiri juga enak. Rasa asinnya lembuuut banget dan bukan rasa asin dari MSG. Worth to try.

Beverages
                Oke, untuk minumannya kita nggak mesen yang aneh-aneh nih. Standar aja pesenannya berkisar di jenis-jenis teh gitu. Gue mesen Peppermint Tea (Rp. 22.000). Untuk rasa sih standar peppermint tea yang juga tersedia ditempat lain. Refreshing dan manisnya nggak medok karena tertutupi oleh cita rasa mint yang seger.


                Si Ochank mesen Peach Tea (Rp. 25.000). kalo yang ini rasanya lebih manis, lengkap dengan irisan buah peach segar yang disusun di tusuk sate kemudian dicelup ke minumannya.


                Bokap sama nyokap milih minuman yang cocok buat orang tua, yaitu Green Mix (Rp. 28.000). ini adalah jus yang terdiiri dari campuran nanas, sawi, dan satu laginya lupa. Buat gue minuman ini nggak enak karena rasanya daun banget. Hahaha…



Service
                Pelayanan disini sudah bagus, standar restoran Jepang pada umumnya lah. Pas masuk diteriakin, pas pulang juga diteriakin sama semua pelayannya. Hahaha… tapi mereka bergerat cukup gesit. Hidangan dateng dalam waktu yang cukup cepat dan para pelayan disini mengetahui semua hidangan yang mereka sajikan. Jadi kalo nanya, ini isinya apa? Ini pake apa? Ini saus apa? Mereka bisa jawab. Banyak kan restoran yang pelayannya o’on. Disini sih nggak kok… Hehe…

                Udah, segitu ajah review di restoran ini. Nggak banyak makannya, secara initraktiiran  gaji pertama gue di Indofood, jadi gak boleh banyak-banyak. Haha.. selamat makan!

Conclusion
Harga: Skala 1 – 10 = 8 (1 sangat murah & 10 sangat mahal)
Makanan: Skala 1 – 10 = 10 (1 terrify & 10 divine)
Service: Skala 1 – 10= 7 (1 worst & 10 Excellent)
Fasilitas: Wooden private spot
Tempat: Modern Japanese Interior
Cocok untuk: Family, Business Meeting



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment